Cara Mudah Pointing Jaringan Wireless Jarak Jauh

Totorial kali ini kita akan belajar cara melakukakan pointing dengan mudah tanpa ribet untuk membuat point to point (PTP) dan point to multipoint (PTMP) pada jaringan wireless. Apa itu Pointing? adalah teknik menentukan titik koordinat antara lokasi Access Point BTS dan lokasi Station penerima atau client agar kita bisa merekayasa jaringan wireless yang akan kita bangun untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal.

Tujuan Pointing :

  1. mengetahui jarak antara BTS dan Client
  2. mengukur penghalang sinyal jaringan yang ada misalnya pepohonan, gunung dan gedung 
  3. menentukan tinggi antena / tower pada BTS dan client
  4. mengetahui kualitas jaringan/kekuatan sinyal
  5. memperkirakan biaya pembelian alat jaringan
p2p wifi

Jadi, dari situ kita bisa tahu apa yang harus kita lalukan sebagai admin jaringan hotspot atau jaringan RT/RW NET mengapa harus melakukan pointing terlebih dahulu sebelum membangun jaringan wireless, karena itu sangat penting supaya kebutuhan terukur dengan tepat, dan supaya tidak terjadi pemborosan biaya yang tidak perlu, misalnya ada client dengan jarak 2KM dari BTS di area loss penghalang lalu kita bangun tower setinggi 40 meter 🙂 kemudian alatnya pakai AP yang harga puluhan juta 🙂 itu kan lebay berlebihan kawan 😀 . Maka dari itu, sebelum membuat jaringan point to point maupun point to multipoint wajib hukumnya melakukan pointing terlebih dahulu. Lalu, bagaimana cara pointing yang baik dan mudah dengan hasil akurat? ikutilah dan baca artikel ini sampai tuntas ya 🙂

jasa setting mikrotik mantab
info detail jasa mikrotik klik disini

Langkah-langkah Pointing Virtual Menggunakan AirLink UBNT

  1. Buka situs https://link.ui.com/ atau https://airlink.ubnt.com/
  2. AirLink UBNT adalah software berbasis web untuk menghitung kebutuhan jaringan wireless outdor (Outdoor Wireless Link Calculator)

  3. Setelah peta online terbuka, disisi kiri monitor kita ada tombol layer bebentuk kotak jajaran genjang, ada tanda plus dan minus untuk zoom peta, kemudian di tengah-tengah monitor akan terlihat ada tombol titik sinyal warna biru untuk menentukan koordinat Bts / AP Pemancar, dan ada titik sinyal berwarna ungu untuk menentukan koordinat Station / Client AP,
  4. Ubah layer ke hybrid untuk ubah bentuk map ke satelit dan nama jalan ditampilkan.
  5. Geserlah tombol sinyal biru tepat pada posisi antena BTS / Pemancar, geser tombol sinyal ungu tepat pada lokasi yang akan kita pasang antena station / client.
jika gambar kita perbesar, jadinya seperti dibawah ini:
cara pointing radio yang baik dan benar

5. informasi penting yang kita dapatkan dari pointing ini, saya beri tanda panah dan saya beri kotak merah, coba lihat sisi kanan monitor anda: itulah dia: Fresnel Zone dan LoS (Line of Sight).

fresnel zone itu yg bentuknya elips seperti telur, warnanya akan meng-hijau jika dia tidak menabrak penghalang (misalnya: gedung atau pepohonan), dan akan berwarna orange jika garis elips-nya menabrak suatu penghalang .

LoS (Line of Sight) itu bentuknya garis lurus, warnanya mem-biru jika tidak ada penghalang, dan warnanya akan me-merah jika dia menabrak penghalang.

60% Clearance Zone: garis elips putus-putus, ini adalah area 60% daripada fresnel-zone.

Dari gambar diatas ini dapat kita ketahui:

  • jarak dari BTS ke Station 625 meter. 
  • bawahnya ada kekuatan sinyal yang akan didapat.
  • bawahnya lagi, ada total capacity atau throughput bandwidth yg bisa ditransmisi.
  • bawahnya lagi, pengaturan frekuensi yang dapat kita pilih.
  • bawahnya lagi, technology : air fiber, airmax, dan lain2.
  • bawahnya lagi, opsi chanel yang dapat kita geser/pilih.
  • bawahnya lagi, osi gain antena dengan satuan dBi.
  • bawahnya lagi, pengaturan tinggi antena BTS dan penerima.

6. Lihat garis links diatas, terlihat warna orange itu menandakan jaringan tidak bagus jika di bts saya atur kalibrasi ketinggian dari 5 meter dan saya ubah ke 6 meter maka link jadi hijau (jaringan bagus) seperti gambar di bawah ini. Nah disini kamu bisa atur berapa seharusnya tinggi minimal antena di client dan server, indikatornya pada garis link jika kuning berarti sinyal masih terhalang, jika sudah hijau maka itu bisa diterapkan pada jaringan wireless sesungguhnya.

Agar link wireless jadi hijau seperti gambar ini, maka anda harus mengatur tinggi antena hingga area fresnelzone dan LoS tidak menabrak penghalang, tujuannya: supaya gemlombang sinyal radio dari BTS dapat ditangkap dengan sempurna oleh client/station.
Keterangan garis link:
hijau : sinyal sangat bagus
orange : sinyal kurang bagus
merah : sinyal buruk
Naah… sampai disini dapat kita simpulkan kebutuhan kita:
  • Kalibrasi Height saya set 6, maka diketahui tinggi antena pada BTS adalah 17 meter agar bisa los (bisa melampaui penghalang) mengingat letak georafis yg saya pointing banyak rumah bertingkat (perbesar gambar terakhir -lihat pada pojok kanan atas gambar)
  • Kalibrasi Height saya set 5, maka diketahui 14 meter untuk sisi client/station akan menghasil LoS dan FresmelZone yg sempurna 
  • LoS dan FresmelZone yg sempurna wajib kita ciptakan untuk mendapatkan kualitas link terbaik, latensinya kecil, troughputnya maksimal.

Baca juga :

Cara memperkecil Load CPU Mikrotik agar Ringan dan Stabil

Cara Membuat Hotspot di Mikrotik menggunakan Winbox

Jasa Setting Mikrotik Berkualitas

Demikianlah cara pointing, mengukur jarak jangkauan, mengukur ketinggian antena wireless, semoga bermanfaa!

Leave a Reply